Jelang Pendaftaran Calon Bupati dan Wabub Gowa: Aliansi Aktivis Perempuan Khawatirkan Kotak Kosong
GOWA,REWAKO.ID – Menjelang pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Gowa pada 29 Agustus 2024, Aliansi Aktivis Perempuan Gowa menyampaikan kekhawatiran mereka tentang kemungkinan terjadinya kotak kosong dalam Pilkada kali ini.
Kekhawatiran ini muncul karena hingga saat ini baru ada satu pasangan calon yang sudah menyatakan maju, yaitu Husniah Talenrang dan Darmawangsa Muin, yang didukung oleh Partai Gerindra dan PAN.
Di sisi lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memiliki 12 kursi di DPRD Gowa, serta Abdul Rauf Malaganni, yang disebut-sebut sebagai calon kuat, belum menentukan sikap. Hal ini memunculkan kemungkinan terjadinya Pilkada dengan kotak kosong.
Aliansi Aktivis Perempuan Gowa menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan memastikan masyarakat memiliki pilihan yang cukup. Naurhaeda Baso, perwakilan dari Majelis Taklim, mengatakan,Pilkada dengan kotak kosong adalah langkah mundur bagi demokrasi.
“sebagai perempuan, sangat khawatir jika masyarakat hanya punya sedikit pilihan,” ujarnya pada Rabu (21/08/23).
Ninik Sukarni juga menyoroti pentingnya kehadiran pemimpin yang kuat dan punya visi.
“Gowa butuh pemimpin yang punya visi jelas dan bisa membawa perubahan. Kotak kosong bukan solusi, tapi ancaman bagi hak suara kita sebagai warga negara,” katanya.
Kekhawatiran serupa disampaikan oleh Lilies Suryani dari FKPPI dan Sitti Fatimah dari Komunitas Perempuan Pedagang Pasar Kabupaten Gowa. Sitti Fatimah mengatakan,Sebagai pedagang pasar.
“Kami ingin pemimpin yang bisa memperjuangkan nasib kami. Pilkada dengan kotak kosong membuat suara kami tidak dihargai,”katanya.
Lilies Suryani menambahkan,butuh perubahan nyata, bukan sekadar formalitas pemilihan. Pilihan yang sempit hanya akan merugikan rakyat.
Herlina Abbas, Kasmawati, dan Marlina Dg Bau dari komunitas pemerhati anak dan perempuan juga mengingatkan dampak dari kotak kosong.
“Anak-anak dan perempuan di Gowa butuh pemimpin yang benar-benar peduli. Pilkada harus menjadi kesempatan untuk memilih yang terbaik, bukan hanya sekadar formalitas,”kata dia.
Nurhania Kari dari Komunitas Perempuan Gowa Berdaya menegaskan pentingnya menjaga demokrasi.
“Kita harus berjuang agar demokrasi di Gowa tetap terjaga. Pilihan yang terbatas adalah pengkhianatan terhadap demokrasi,” katanya.
Aliansi Aktivis Perempuan Gowa menyerukan kepada masyarakat dan partai politik untuk bersama-sama menjaga kualitas demokrasi dalam Pilkada Gowa 2024.
Mereka berharap agar semua pihak berusaha maksimal agar masyarakat bisa memilih pemimpin yang benar-benar layak dan mampu membawa perubahan positif bagi Gowa.(*)
Editor : Bang Har