Wabup Gowa Sebut Pemilihan OSIS SMA 20 Laboratorium Demokrasi

Rabu, 01 Oktober 2025 08:11

GOWA,REWAKO.ID –  Suasana berbeda, di SMA Negeri 20 Gowa, pada, Senin (29/9/2025). Ratusan siswa berbaris menuju bilik suara, layaknya pemilih di hari pencoblosan. Dengan didampingi KPU, pemilihan ketua OSIS ini menjadi ajang belajar demokrasi sejak bangku sekolah.

Pemilihan ini dihadiri langsung, Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, didampingi jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan dan KPU Kabupaten Gowa. Kehadiran mereka bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata dukungan agar proses demokrasi bisa dikenalkan sejak dini di lingkungan pendidikan.

“Ini hal yang luar biasa dan patut kita syukuri,” ungkap Darmawangsyah saat memberikan sambutan. “Hari ini kita melihat bagaimana pembelajaran demokrasi di lingkungan SMA bisa berjalan secara berkualitas. Apa yang kalian alami sekarang, kelak akan kalian tuai hasilnya.”

Wabup Gowa itu menegaskan, demokrasi bukan hanya soal siapa yang menang dan kalah, tetapi tentang sportivitas dan integritas. Ia berpesan kepada para calon ketua OSIS agar mampu menerima hasil dengan lapang dada.

“Yang menang jangan jumawa, tetaplah rendah hati. Sementara yang kalah, jadikan kekalahan itu sebagai cambuk untuk lebih baik di masa depan,” tuturnya.

Bagi Darmawangsyah, pemilihan OSIS dengan pendampingan KPU adalah langkah strategis membentuk pondasi demokrasi yang kokoh sejak bangku sekolah.

Nada serupa disampaikan Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Hasruddin Husain. Ia menyebut pemilihan OSIS sebagai “laboratorium demokrasi mini” yang mampu menumbuhkan kesadaran politik sehat di kalangan pelajar.

“Kami menyambut baik kegiatan ini. Meski ada sejumlah kendala, proses tetap berjalan lancar dan memberikan banyak pelajaran. Harapan kami, pengalaman ini bisa terus dikembangkan di sekolah-sekolah lain,” ujarnya.

Selama sebulan terakhir, KPU Provinsi dan Kabupaten Gowa mendampingi proses pemilihan, mulai dari tahapan pencalonan, kampanye, sosialisasi, hingga pengawasan. Semua itu dilakukan agar siswa benar-benar merasakan pengalaman berdemokrasi layaknya pemilu sesungguhnya.

Lebih dari sekadar memilih ketua OSIS, kegiatan ini menjadi panggung pendidikan politik yang membentuk karakter generasi muda. Dari sinilah benih-benih demokrasi ditanam, dengan harapan kelak akan tumbuh menjadi budaya politik yang sehat di masyarakat.(*)

 

Editor : Bang Har

Penulis : Bang Har



TERPOPULER