Antibodi Covid-19 Masyarakat Gowa Capai 98,72 Persen 

Selasa, 12 April 2022 13:49

GOWA,REWAKO.ID – Hasil konsultasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terhadap pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin Makassar dan Prodia Makassar meyakini bahwa antibodi Covid-19 masyarakat Gowa mencapai 98,72 persen. 

“Ini menunjukkan hasil yang baik. Konsultan pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin, dan laboratorium Prodia Makassar ini memiliki keyakinan yang tidak diragukan lagi,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat memaparkan hasil kajian seroprevalensi SARS-Cov-2 Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Galesong Kantor Bupati Gowa, Senin (11/4 ).

Bupati Adnan mengatakan bahwa hasil ini menunjukkan adanya peningkatan Antibodi Covid-19 masyarakat dari data sebelumnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Hasil survei serologi yang dilakukan oleh Kemendagri pada Desember 2021 lalu menunjukkan antibodi Covid-19 masyarakat Kabupaten Gowa pada angka 78 persen.

“Setelah kita melakukan survei pada Maret, ada jeda sekitar 3 bulan, ternyata antibodi masyarakat kita meningkat dari 78 persen menjadi 98 persen,” tulisnya.

Terlebih lagi, dengan adanya hasil penelitian tingkat antibodi Covid-19 masyarakat Kabupaten Gowa, dirinya mengungkapkan bahwa Kabupaten Gowa sudah siap menuju endemi dari pandemi.

“Jadi Kabupaten Gowa siap mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dari pandemi menuju endemi. Karena dari posisi seperti sekarang ini berdasarkan data ilmiah hasil penelitian ini sudah menyatakan bahwa Kabupaten Gowa siap dari pandemi menjadi endemi,” ungkap Ke

Selain itu, hasil survei ini juga tentu akan menjadi acuan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mengambil suatu kebijakan, khususnya terkait dengan kegiatan-kegiatan publik, seperti Pembelajaran Tatap Muka (PTM), pasar malam dan kegiatan lainnya.

Meskipun demikian, nomor satu di Gowa tetap meminta masyarakat Kabupaten Gowa untuk tetap ikut vaksinasi Covid-19 dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Menurutnya antibodi ini tidak dapat mencegah penularan Covid-19, tetap antibodi ini hanya meringankan gejala jika terkena Covid-19.

“Ini yang perlu menjadi pemahaman kita bersama khususnya di masyarakat bahwa memiliki antibodi tidak mencegah penularan Covid-19. Tapi yang mencegah penularan Covid-19 tetap 3 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan,” tambahnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini juga menambahkan dukungan dari tingkat antobodi masyarakat akan meningkatkan juga cakupan vaksinasi Covid-19 baik dosis pertama maupun ketiga.

“Kita akan tetap meningkatkan cakupan vaksinasi agar kita tetap mampu mempertahankan posisi Kabupaten Gowa yang pertama melakukan percepatan peningkatan vaksinasi dan kita berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.

Sementara itu, Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin, Prof. Ridwan Amiruddin dalam pemaparannya mengatakan bahwa kekebalan komunal alat antibodi yang berbentuk pada masyarakat bisa terjadi karena vaksinasi maupun secara alami atau pernah dilakukan vaksinasi Covid-19.

“Proporsi penduduk yang memiliki antibodi SARS-Cov-2 tertinggi pada yang sudah divaksin dosis 3 yaitu 100 persen dan 99 persen yang sudah dosis kedua. Sedangkan 94,55 persen penduduk yang belum vaksin sudah memiliki antibodi SARS-Cov-2,” ujarnya.

Prof. Ridwan Amiruddin menyebabkan hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan di 18 kecamatan di Kabupaten Gowa pada bMaret dengan jumlah sampel 883 orang. Jumlah sampel lebih banyak di daerah yang padat penduduk.

Turut hadir dalam pemaparan hasil hasil kajian seroprevalensi SARS-Cov-2, Wakil Bupati Gowa, H. Abd Rauf Malaganni, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Forkopimda Gowa, Sekretaris Daerah Sekda Gowa, Kamsina, Pimpinan SKPD dan Pimpinan Prodia Makassar. (*)

Editor : Bang Har